Saturday, August 29, 2015

Struktur Pengulangan atau Looping Di PHP | Tutorial PHP
Struktur pengulangan atau looping berfungsi untuk mengontrol suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang di dalam program. Dalam proses pengulangan, terdapat 3 kondisi yang harus terpenuhi sehinggga script tersebut tidak menyebabkan crash, yaitu
·         Pengulangan harus memiliki nilai awal
·         pengulangan harus memiliki batasan
·         pengulangan harus memiliki proses increment/decrement

Berikut ini uraian dari seluruh fungsi pengulangan

1. Fungsi For
            For merupakan salah satu fungsi untuk melakukan proses pengulangan, dimana sintaks dan terminologinya mengikuti perilaku dari bahasa pemograman C/C++. Adapun sintaknya adalah :

     for ($nilai_awal, $kondisi_batsan, $inc/dec)
          $statement yang dilakukan

Atau, kita dapat menggunakan penulisan menggunakan blok, yaitu :
            for ($nilai_awal, $kondisi_batasan, $ins/dec){
          $statement yang akan dilakukan
     }

$nilai_awal merupakan nilai awal dari sebuah proses looping. Kita selalu menggunakan operator assigment, yaitu '=', misal $i =1, artinya masukan nilai 1 ke variabel $i, dengan demikian proses pengulangan akan dimulai dari nilai 1. Selanjutnya variabel $kondisi_batasan akan digunakan sebagai kondisi untuk menentukan apakah proses dilanjutkan atau tidak . bagian ini akan selalu menggunakan operator logical.

Sedanngkan $inc/dec digunakan untuk menentukan kondisi yang akan dilakukan jika variabel $kondisi_batasan terpenuhi. Dalam kebanyakan kasus kondisi ini akan menggunakan operator increment atau decrement.

Contoh :
<?php 

echo "Contoh pertama :<br />"; 
$NilaiAwal = 1; 
$NilaiBatas = 20; 

for ($NilaiAwal; $NilaiAwal <= $NilaiBatas; $NilaiAwal++) { 
   echo "Nilai ke $NilaiAwal "; 
   echo "<br />"; 
} 

echo "<br />Contoh Kedua : <br />"; 

for ($baris=1; $baris <= 5; $baris++) 
{ 
   for ($kolom=1; $kolom <= 6; $kolom++) 
   { 
      echo "[" . $baris ."," . $kolom ."] "; 
      echo "&nbsp;&nbsp;"; 
   } 
   echo "<br />"; 
} 

Output :

Contoh pertama :
Nilai ke 1 
Nilai ke 2 
Nilai ke 3 
Nilai ke 4 
Nilai ke 5 
Nilai ke 6 
Nilai ke 7 
Nilai ke 8 
Nilai ke 9 
Nilai ke 10 
Nilai ke 11 
Nilai ke 12 
Nilai ke 13 
Nilai ke 14 
Nilai ke 15 
Nilai ke 16 
Nilai ke 17 
Nilai ke 18 
Nilai ke 19 
Nilai ke 20 

Contoh Kedua : 
[1,1]   [1,2]   [1,3]   [1,4]   [1,5]   [1,6]
[2,1]   [2,2]   [2,3]   [2,4]   [2,5]   [2,6]
[3,1]   [3,2]   [3,3]   [3,4]   [3,5]   [3,6]
[4,1]   [4,2]   [4,3]   [4,4]   [4,5]   [4,6]
[5,1]   [5,2]   [5,3]   [5,4]   [5,5]   [5,6]   


Next Read : Contoh Pengulangan Dengan Form Di PHP
Contoh Switch-Case Di PHP | Tutorial PHP


Php mendukung proses percabangan dengan menggunakan swicth..case . Konsep utama dari fungsi ini sama dengan penggunaan funsi if, yang akan menjalankan suatu eksekusi program berdasarkan kondisi yang diperiksa. Fungsi ini dapat melakukan proses pengontrolan untuk kondisi yang lebih dari tiga expresi. Sekalipun fungsi if dapat melakukannya, namun akan menyebabkan script tidak mudah di kontrol. Fungsi switch() dapat ditulis sebagi berikut :

switch ($kondisi/$expresi)
      {
case " $kondisi" :
           $statement1;
           break;
case " $kondisi2" :
           $statement2;
           break;
case "...." :
}

Contoh :

<?php 

   $nilai1 = 100; 
   $nilai2 = 150; 
   $proses = "penjumlahan"; 
    
   switch($proses) 
   { 
      case "perkalian" : 
            $hasil = $nilai1 * $nilai2; 
            break; 
      case "penjumlahan" : 
            $hasil = $nilai1 + $nilai2; 
            break; 
      default: 
            $hasil = "Error Tidak ada hasil"; 
            break; 
   } 
   echo "Hasil $proses = " . $hasil; 


Output :
Hasil penjumlahan = 250



Menentukan Bilangan Ganjil dengan DO-WHILE Di PHP | Tutorial PHP

<?php 

$NilaiAwal = 0; 
$NilaiAkhir = 10; 

do{ 
   if ($NilaiAwal % 2) { 
      echo "$NilaiAwal adalah Bil. Ganjil"; 
      echo "<br />"; 
   } 
   $NilaiAwal++; 
}while($NilaiAwal < $NilaiAkhir); 

?>

Output :

1 adalah Bil. Ganjil
3 adalah Bil. Ganjil
5 adalah Bil. Ganjil
7 adalah Bil. Ganjil
9 adalah Bil. Ganjil
Fungsi While Pada PHP | Tutorial PHP
Selain blok do-while(), PHP menyediakan proses looping lainnya yaitu blok while(). Proses ini menggunakan terminologi yang sama seperti pada bahasa C/C++. Adapun sintaknya adalah :

while ($kondisi){
    $statement yang akan dilaksanakan
}

$kondisi, menggunakan operator logical untuk menetukan proses terpenuhi atau tidak. Perhatikan contoh berikut :
<?php 

$NilaiAwal = 0; 
$NilaiAkhir = 10; 

while($NilaiAwal < $NilaiAkhir) 
{ 
   if (!($NilaiAwal % 2)) { 
      echo "$NilaiAwal adalah bil. genap";    
      echo "<br />"; 
   } 
   $NilaiAwal++; 
} 

?>

Output :
0 adalah bil. genap
2 adalah bil. genap
4 adalah bil. genap
6 adalah bil. genap

Fungsi DO - WHILE Pada PHP | Tutorial PHP
Do..While, Merupakan pengulangan yang banyak digunakan dalam bahasa pemograman seperti C/C++. PHP mendukung sepenuhnya teknik penggunaan do-while. Sintaknya sebagai berikut :
do {
    $statement yang akan dilaksanakan;
while($kondisi);

Untuk menggunakan blok do..while(), Anda harus mendefinisikannilai awal terlebih dahulu dengan blok tersebut. kemudian di dalam blok do..while(), Anda harus melakukan proses incrementatau decrement. Selanjutnya pada bagian akhir dari proses looping, anda harus memeriksa kondisinya.

Contoh :

<?php 

$nourut = 1; 

do{ 
   echo "No Urut. " . $nourut; 
   echo "<br />"; 
   $nourut++; 
}while($nourut <= 5); 

?>

Output :
No Urut. 1
No Urut. 2
No Urut. 3
No Urut. 4

No Urut. 5
Contoh Switch Case Menggunakan bilangan Pada PHP | Tutorial PHP
Contoh Switch Case Menggunakan bilangan :

<?php 

$NilaiAkhir = 67.56; 
$NilaiMahasiswa = round($NilaiAkhir); 

switch($NilaiMahasiswa) 
{ 
   case ($NilaiMahasiswa > 95) : 
      $NilaiDalamAngka = "A"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 94 && $NilaiMahasiswa >= 90): 
      $NilaiDalamAngka = "A-"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 89 && $NilaiMahasiswa >= 85): 
      $NilaiDalamAngka = "B+"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 84 && $NilaiMahasiswa >= 80): 
      $NilaiDalamAngka = "B"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 79 and $NilaiMahasiswa >= 75): 
      $NilaiDalamAngka = "B-"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 74 and $NilaiMahasiswa >= 70): 
      $NilaiDalamAngka = "C+"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 69 and $NilaiMahasiswa >= 65): 
      $NilaiDalamAngka = "C"; 
      $StatusKelulusan = "Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Lanjutkan Kuliah"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 64 and $NilaiMahasiswa >= 60): 
      $NilaiDalamAngka = "C-"; 
      $StatusKelulusan = "Tidak Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Boleh Melanjutkan Mata Kuliah "; 
      $KeteranganStudi .= "Bersyarat berikutnya"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 59 and $NilaiMahasiswa >= 55): 
      $NilaiDalamAngka = "D+"; 
      $StatusKelulusan = "Tidak Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Mengulang Tahun Depan"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 54 and $NilaiMahasiswa >= 50): 
      $NilaiDalamAngka = "D"; 
      $StatusKelulusan = "Tidak Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Mengulang Tahun Depan"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa <= 49 and $NilaiMahasiswa >= 45): 
      $NilaiDalamgAngka = "D-"; 
      $StatusKelulusan = "Tidak Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Mengulang Tahun Depan"; 
      break; 
   case ($NilaiMahasiswa < 45): 
      $NilaiDalamAngka = "F"; 
      $StatusKelulusan = "Tidak Lulus"; 
      $KeteranganStudi = "Mengulang Tahun Depan"; 
      break; 
} 

echo "Hasil Studi Mahasiswa : " . "<br ?>"; 
echo "Nilai Studi = " . $NilaiMahasiswa; 
echo "<br />"; 
echo "Nilai Akhir = " . $NilaiDalamAngka; 
echo "<br />"; 
echo "Status Kelulusan = " . $StatusKelulusan; 
echo "<br />"; 
echo "Keterangan Studi = " . $KeteranganStudi; 

?>

Output :

Hasil Studi Mahasiswa : 
Nilai Studi = 68
Nilai Akhir = C
Status Kelulusan = Lulus
Keterangan Studi = Lanjutkan Kuliah
Contoh Pengulangan Pada Form Dengan PHP | Tutorial PHP
<head> 
<title>Menggunkan For...Loop</title> 
</head> 

<body> 
<form name="form1" method="post" action=""> 
   <table width="100%" border="0" cellpadding="2"> 
    
   <tr> 
      <td>Tampilkan TextField dengan For</td> 
   </tr> 
   <?php for($i=0; $i < 5; $i++){ ?> 
<tr> 
      <td>Daftar Nama 
      <input type="text" name="nama[]" id="nama[]"> 
      </td> 
   </tr> 
   <?php } ?> 
</table> 
</form> 
</body> 

Output :
Tampilkan TextField dengan For
Daftar Nama 
Daftar Nama 
Daftar Nama 
Daftar Nama 
Daftar Nama 


Contoh Penggunaan Foreach Dengan Data Array | Tutorial PHP
<?php 

// contoh pertama mengakses 
// data array dengan for 

$dataArray = array ("red", "green", "blue", "yellow"); 

echo "Mengakses Data Array dengan For :" . "<br />"; 
$jmlData = sizeof($dataArray); 
for ($i=0; $i < $jmlData; $i++) { 
   echo "Warna = " . $dataArray[$i]; 
   echo "<br />"; 
} 

// contoh mengakses data dengan 
// menggunakan foreach 
echo "<br />"; 
echo "Mengakses Data Array dengan foreach :" . "<br />"; 
foreach ($dataArray as $value) { 
   echo "Warna = " . $value; 
   echo "<br />"; 
} 

Output  :

Mengakses Data Array dengan For :
Warna = red
Warna = green
Warna = blue
Warna = yellow
Mengakses Data Array dengan foreach :
Warna = red
Warna = green
Warna = blue
Warna = yellow
Fungsi Foreach Pada PHP | Tutorial PHP

Selain fungsi for, PHP menyediakan cara mengakses data dalam bentuk array yaitu menggunakan foreach(). Secara konsep foreach() merupakan proses penggabungan antara fungsi for dan each di dalam PHP. foreach() lebih tepat digunakan pada saat kita mengakses data dalam bentuk array. Adapun sintaknya adalah :

foreach($data as $value) {
    $statement yang akan di eksekusi dimana, data yang akan digunakan adalah $value
}
Atau, kita dapat mengakses fungsi array dengan menggunakan $keyndan $value,
 dimana $key sebagai index dari array dan $value merupakan nilai dari index tersebut.

foreach ($data as $key=>$value) {
    $statement yg akan dilaksanakan, dengan $key sebagai kuncinya dan $value sebagai nilai yang akan digunakan

Saturday, August 22, 2015

Contoh Penggunaan Fungsi ELSEIF Pada PHP | Tutorial PHP
Next.... Bagaimana kita menerapkan fungsi ElseIf pada PHP. Anda dapat melakukan proses pengontrolan terhadap kondisi yang lain dalam satu blok IF. Dengan demikian proses pengondisian dapat dilakukan lebih dari dua atau tiga kondisi. Perhatikan penulisan berikut ini :

               If ($a == 5) {
                        echo "  a sama dengan 5 ";
               }elseiif $a == 6) {
                        echo " a sama dengan 6 ";
               }else{
                        echo " a tidak sama dengan 5 atau 6 ";
               }

Perhatikan struktur ELSEIF, dimana pada saat kondisi pertama ($a ==5) tidak terpenihi maka kondisi kedua ($a == 6) akan dieksekusi, setelah itu kondisi ($a ==5) dan ($a == 6) tidak sesuai maka statement ketiga akan dilaksanakan. Perhatikan contoh berikut :

Penggunaan ElseIf

   <?php 

   $a = 6; 
    
   if ($a == 5) { 
      echo "a sama dengan 5";    
   }elseif($a == 6){ 
      echo "a sama dengan 6"; 
   }else{ 
      echo "a tidak sama dengan 5 atau 6";    
   } 



Output :

a sama dengan 6
Contoh Penggunanaan Fungsi ELSE Pada PHP | Tutorial PHP
Setelah penggunaan fungsi IF lalu selanjutnya adalah penggunaan fungsi ELSE. Fungsi ELSE merupakan kelanjutan dari fungsi IF, dimana jika kondisi benar maka statment pertama yang akan dilaksanakan, tetapi jika konsdisi salah maka statement yang ada pada blok ELSE akan diekseduksi . Perhatikan sintak berikut :

            If ($a < $b ){
                        $statement 1 yang akan dilaksanakan
            }else{

                        $statement 2 yang akan dilaksanakan
            }

Perhatikan contoh listing berikut :

   <?php 

   $nilaiX = 456; 
   $nilaiY = 124; 
    
   echo "\$nilaiX = " . $nilaiX; 
   echo "<br />\$nilaiY = " . $nilaiY . "<br />"; 
   if ($nilaiX < $nilaiY) { 
      echo "\$nilaiX Lebih Kecil dari \$nilaiY";    
   }else{ 
      echo "\$nilaiX Lebih Besar dari \$nilaiY";    
   } 

Output :

$nilaiX = 456
$nilaiY = 124
$nilaiX Lebih Besar dari $nilaiY
Contoh Penggunaan Fungsi IF pada PHP | Tutorial PHP
Struktur percabangan adalah proses pengalihan program untuk mengeksekusi blok program lainnya, berdasarkan pemeriksaan suatu kondisi. Percabangan terdiri atas fungsi if, else, elseif dan lain-lain.

1. Fungsi IF

Fungsi IF merupakan salah satu kontrol struktur yang sangat penting untuk seluruh bahasa pemograman, termasuk juga PHP. IF berfungsi untuk menjalankan suatu segmen fungsi berdasarkan pemeriksaan kondisi tertentu melalui operator logical. Penulisan fungsi if sama seperti bahasa C/C++. Adapun sintaknya sebagai berikut :

Cara 1 :
              If ($expresi)
           $statement yang dilaksanakan

Atau kita dapat menuliskan seperti berikut ini 

Cara 2 :
               If ($expresi) {

           $statement yang dilaksanakan
                  }

Cara pertama penulisannya lebih ringkas, tetapi memiliki kesulitan pada saat kita membaca struktur program secara keseluruhan, sedangkan cara kedua lebih mudah dimengerti pada saat melakukan pemeriksaan kesalahan program karena terdapat blok { awal dan akhir } sebagai batasan fungsi IF.

$expresi menunjukan proses pemeriksaan kondisi, dimana $expresi harus selalu bernilai benar atau TRUE atau 1 . Sehingga, di dalam fungsi ini, statement pada blok tersebut akan selalu di eksekusi. Sedangkan blok $statement merupakan statement yang harus dikerjakan. Perhatikan listing berikut ini :

Penggunaan fungsi IF :

   <?php 

   $nilaiX = 100; 
   $nilaiY = 124; 
    
   echo "Cara 1 : " . "<br />"; 
   if ($nilaiX < $nilaiY) 
      echo "\$nilaiX < \$nilaiY"; 
    
   echo "<br />"; 
   echo "Cara 2 : " . "<br />"; 
   if ($nilaiX < $nilaiY){ 
      echo "\$nilaiX < \$nilaiY";    
   } 
 
Output :

Cara 1 :
$nilaiX < $nilaiY
Cara 2 :
$nilaiX < $nilaiY

KLIK Selanjutnya penggunaan fungsi ELSE




Saturday, August 15, 2015

Pengertian dan Sejarah PHP | Tutorial PHP

Pengertian PHP

PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.



Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya.
Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter.
Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.
PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.
PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.  Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.